Cari Blog Ini

Rabu, 01 Juni 2011

Kesimpulan

KESIMPULAN
H
al terpenting sebagai akhir tulisan ini perlu ditegaskan bahwa, dari berbagai ulasan di atas, secara sederhana disimpulkan menjadi 2 (dua) hal. Yakni;
Pertama, dari sisi sumber data yakni sumber babad/prasasti/purana tentang Babad Dalem Kembar Wijiling Watu dengan keaslian tulisan sejarah pada intinya yaitu;
Tulisan dalam Babad/Prasasti/Purana adalah hasil karya sastra sebagai upaya penghormatan, penghargaan, penyucian tokoh dimaksud, dibuat oleh dan untuk kalangan terbatas pratisenta leluhur bersangkutan. Pencapaian pemahamannya membutuhkan pengupasan, kesucian dan kejernihan jiwa.Untuk itulah hasil karya sastra ini disucikan/sakral.
Sedangkan dalam gaya bahasa tulisan Sejarah yang bersifat umum, semua hal tertulis secara jelas dan gamblang sebagaimana adanya. Karena diperuntukkan kepada khalayak umum. Sifat rasional, ilmiah, mudah dicerna dan tidak disucikan adanya/provan.
Kedua, dari isi cerita dan sejarah yang dikandung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut;
a.       Berdasarkan pemahaman ulasan tentang sira Ida Dalem Putih Jimbaran yang  dimaksudkan oleh penulis Prasasti adalah Ida Dalem Balangan. Sedangkan Ida Dalem Ireng adalah I Gusti Agung Maruti.
b.       Pratisentana Ida Dalem Putih Jimbaran/Ida Dalem Balangan berkawitan di Pedharman Dalem Sri Krsna Kepakisan (Raja Bali), dari Kawitan Ida Dalem Tarukan.Pratisentana Ida Dalem Ireng berkawitan pada Sri Nararya Krsna Kepakisan (Mahapatih)/I Gst Agung Maruti.
c.       Pasametonan di Pesalakan Jimbaran antara pratisentana Dalem Sri Krsna Kepakisan dengan pratisentana Nararya Sri Krsna Kepakisan merupakan bagian punggelan sejarah yang mesti diingat dan dipetik hikmahnya. Wujud pasametonan sebagaimana bhisama tidak dapat diingkari apalagi diputus oleh pratisentananya yang ada saat ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar