Cari Blog Ini

Rabu, 01 Juni 2011

MEMAHAMI JATI DIRI, sebagai penerus keturunan Dalem Petak Jimbaran

Pengantar

“Om Awighnamastu Namosidhem, sebagai pengantar kata, penulis mohon ampun kehadapanMu agar senantiasa terbebas dari halangan dan rintangan Kutuk oleh sebab melalui tulisan ini Penulis kembali menyebut-nyebut namaMu yang telah suci dan satu adanya dalam cinta Kasih Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Semoga tujuan mulia untuk melestarikan kebesaranMu mendapatkan bimbingan dan tuntunan atas cinta kasihnya”.
Om Swastyastu,
Keluarga yang terhormat, setelah sekian lama mengupayakan berbagai langkah yang terpikirkan untuk menggapai pemahaman tentang kesujatian diri, kini terkuaklah sudah segala bentuk selimut yang membentang membentengi kebisuan sumber-sumber data yang ada. Ternyata begitu sederhana jawaban dari pertanyaan yang menggunung dan menggantung akibat terdiamkan tanpa terkomunikasikan. Hanya dengan menghangatkan komunikasi data satu dengan data yang lainlah gunung es yang menggantung itu mencair dengan sendirinya. Kini luapan air itu telah terbendung menjadi sumber pemberi ketentraman, ketenangan dari segala kebingungan serta bekal meneruskan pengabdian tugas hidup sebagaimana dasar yang telah diletakkan, tertuang dalam satu bentuk tulisan ini.
Dekatilah dengan tenang, hanya dengan ketenanganlah kita dapat berkaca melihat diri. Dan lihatlah secara teliti, ambillah bagian jernihnya, gunakanlah sebagaimana mestinya. Bersihkanlah kekotoran atau bila mungkin kebocoran yang ada, sehingga kemurniannya dapat kita gunakan dimulai sebagai air suci tirtha atau penghilang haus bahkan obat dari berbagai penyakit. Karena demikianlah keterbatasan kesendirian dalam menggali, kemudian mengumpulkan berbagai macam bahan yang telah tersiapkan, senantiasa memiliki ketidak sempurnaan. Namun dengan kebesaran, kesadaran, kesabaran dan semangat  subhakti pada Leluhur dan segenap prati sentanan Ida yang ada, dibarengi dengan kebersamaan tujuan ngastiti kepada Ida Bhatara Kawitan yang telah terbina selama ini, sumber mata air pun terbangkitkan kembali mengalirkan kedamaian.
Kini, setelah danau suci ini terbentuk, rawat dan jagalah agar kesuciannya dapat tetap terjaga menjadi milik kita semua.
            Dalam ketenangan dan kesadaran ini, seakan tiada kata yang mampu terucap untuk menggambarkan rasa terimakasih dan syukur kehadapanNya. Begitu besar cinta kasih yang telah diturunkan baik dalam bentuk waktu, kecerdasan, materi, penunjuk jalan, keselamatan dan lain sebagainya pada kita semua hingga hari ini. Yang tidak ketinggalan adalah peran yang telah di berikan oleh penglingsir;
-          Penglingsir pendahulu yang telah mewariskan data-data sumber acuan.
-          Keluarga Bp. Drs. I Md. Tarip Widarta, Pesalakan, Jimbaran, Badung.
-          Keluarga Bp. I Md. Dharma, S.H., Pesalakan Jimbaran, Badung
-          Keluarga Bp. I Gde Arka, Br. Umadiwang, Belayu Marga, Tabanan.
-          Keluarga Bp. I Gde Md. Catra, Br. Lebah Pangkung, Mengwi, Badung.
-          Keluarga Bp. I Gde Putu Sucita dari Tunjuk, Marga, Tabanan.
-          Keluarga Bp. Drs. I Kt. Rania dari Dadia Jembrana.
-          Keluarga Bp. Drs. I Kt. Suartha dari Dadia Lelateng, Jembrana.
-          Keluarga Bp. I Kt. Suara dan Bp. I Pt. Nuada dari Dadia Baluk Rening, Jembrana.
-          Keluarga Bp. Nym. Serinatha, Kayu Putih, Buleleng.
-          Keluarga Bp. Nym. Widana, S.H., Tista, Kerambitan, Tabanan.
-          Keluarga Besar Pengempon Pura Dewa Ayu Mas Jimbaran, Badung.
-          Bp. I Kt. Sudharsana, Br. Basang Tamiang, Kapal, Badung.
-          Bp. I Gst. Kt. Putra, Br. Umadiwang Belayu Marga, Tabanan.
-          Dan banyak lagi pihak yang tak mampu tersebutkan satu persatu telah mengerahkan segala upayanya secara ikhlas.
Berkat usaha dan bantuan yang diberikanlah aliran air tersebut mengalir. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa menganugerahkan keselamatan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi mereka semua.

Umadiwang, Belayu Marga, Tabanan, 05 Januari 2006
Penulis.

1 komentar:

  1. Tiang dari Mengwi mrajan saya ada Pelinggih yg bedogol nya kembar.Pesimpangan dewa Baruna manik segara .pr ibu saya ibu Mekel bukit di pr tambangan Badung mohon di manakah lokasi rumah pesalakanJimbaran itu??

    BalasHapus